Bukti keberadaan
tuhan
Sebagian orang ketika ditanya apa bukti adanya
tuhan, akan menjawab adanya kita dan adanya alam semesta menunjukkan adanya
tuhan.
kalau kita buat dalam bentuk silogisme maka jawaban
di atas bisa kita rangkai seperti ini.
P1. segala sesuatu yang ada, ada penyebabnya
P2. alam semesta ada
K. alam semesta ada penyebabnya
P1. segala sesuatu yang ada, ada penyebabnya
P2. alam semesta ada
K. alam semesta ada penyebabnya
argumentasi seperti ini adalah argumentasi yang
lemah. dengan premis global (P1) yang sama biasanya memunculkan pertanyaan yang
mematikan, lalu siapa pencipta tuhan?
kalau disusun ulang pertanyaannya jadinya seperti
ini
P1. segala sesuatu yang ada, ada penyebabnya
P2. tuhan ada
K. tuhan ada penyebabnya
P1. segala sesuatu yang ada, ada penyebabnya
P2. tuhan ada
K. tuhan ada penyebabnya
Argumen penciptaan
- Diperkenalkan oleh al Ghazali dalam Al Iqtishad Fil
I’tiqad
- Semua hal yang berawal
ada penyebabnya
- Alam semesta ada awalnya.
- Alam semesta ada penyebabnya.
kalau kita susun ulang argumentasinya akan jadi
seperti ini
P1. segala sesuatu yang memiliki awal, ada penyebabnya
P2. alam semesta ada awalnya
K. alam semesta ada penyebabnya
P1. segala sesuatu yang memiliki awal, ada penyebabnya
P2. alam semesta ada awalnya
K. alam semesta ada penyebabnya
dengan susunan silogisme seperti ini tidak bisa
muncul pertanyaan siapa pencipta tuhan karena tuhan yang menyebabkan alam
semesta ini tidak memiliki awal. tuhan, by definition, haruslah azali (tidak
berawal dan berakhir).
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“dan
Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka
tiada juga beriman?Al-Anbiya: 30”
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ ﴿٣٥﴾ أَمْ
خَلَقُوا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ ﴿٣٦﴾
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka
yang menciptakan (diri mereka sendiri)? (35) Ataukah mereka telah menciptakan
langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka
katakan). (36)
(Thur:
52)
ARGUMEN RANCANGAN
Diperkenalkan Ibn
Rusyd dalam kita Tahafut At Tahafut
Semua hal yang ada
di dunia ini sesuai untuk keberlangsungan hidup manusia
Kesesuaian tersebut
tidak mungkin merupakan kebetulan
Karena itu harus
ada yang merancang kecocokan tersebut
QS al-Jatsiyah: 12 dan 13
اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ
الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٢﴾ وَسَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي
الْأَرْضِ جَمِيعًا مِّنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
﴿١٣﴾
Allah-lah
yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya
dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan
kamu bersyukur. (12) Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan
apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang
berfikir. (13)
ARGUMEN FITRAH
- Diperkenalkan oleh Ibn Taymiyah
- Kalau tuhan ingin diketahui, manusia akan diberi bekal
dalam dirinya.
- Manusia di manapun memiliki naluri bertuhan.
- Bukti-bukti keberadaan tuhan menunjukkan kita memiliki
pengetahuan tentang tuhan
QS. Al-Araf: 36
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ
قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا
كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ [٧:١٧٢]
“Dan (ingatlah),
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)."
TAUHID
- Argumen keberadaan tuhan itu universal
- Tauhid artinya mengesakan Allah
- Tauhid berbeda dengan monoteisme
TAUHID RUBUBIYAH
- Rabb berarti mengembangkan satu keadaan pada keadaan
lain, sampai pada keadaan yang sempurna
Tauhid rububiyyah artinya Allah sebagai satu-satunya pencipta, pemilik, dan pengatur alam semesta
¢ Allah tidak membutuhkan pembantu dalam proses penciptaan
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ
اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ [٤٣:٨٧]
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan
mereka, niscaya mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka
dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?”
(QS. Al-Ankabut: 29)
مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِن وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ
إِلَٰهٍ ۚ إِذًا لَّذَهَبَ كُلُّ إِلَٰهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ
عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ سُبْحَانَ
اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ [٢٣:٩١]
“Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan
(yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu
akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan
mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan
itu,”
(al-Muminun: 23)
TAUHID ULUHIYAH
¢ Tauhid rububiyah mewajibkan tauhid uluhiyah.
¢ Arti
dari ilâh adalah ma'bûd (yang disembah/diibadahi), berasal dari
kata alaha yang artinya 'abada (ibadah).
¢ Tauhid uluhiyyah artinya menjadikan Allah sebagai
satu-satunya yang disembah dengan penuh kecintaan dan pengagungan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
[٥١:٥٦]
“Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(al-Dzariyat: 51)
Asmaul Husna
¢ Pembicaraan tentang tuhan seharusnya bukan debat filsafat
yang abstrak
¢ Allah memiliki nama-nama yang menunjukkan sifat-Nya
¢ Nama-nama tersebut semuanya adalah husna.
¢ Kita dianjurkan menyebutkan nama-nama baik tersebut
ketika berdoa
Al hasyr
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ ۖ هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ ﴿٢٢﴾ هُوَ
اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ
الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ
سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٢٣﴾ هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ
الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ ﴿٢٤﴾
Konsekuensi Iman
kepada Allah
¢ Selalu ingat Allah
¢ Patuh pada perintahnya
¢ Taubat atas dosa
No comments:
Post a Comment